Saya mau bagi-bagi pengalaman saya sama pembaca HP. Ini merupakan pengalaman sekali seumur hidup buat saya, bersetubuh sama bule. Ini cerita benaran lho. Sekarang saya sekolah di LA (Los Angeles). Disini banyak sekali disco party, yang mengadakan juga anak-anak Indonesia. Nah, kebetulan last week-end kemarin ada party di suatu pub di Downtown. Saya pergi ke sana bersama teman-teman saya.
Party ini baru dimulai jam 10 malam, tapi saya pergi sekitar jam 11. Ternyata yang datang sudah lumayan banyak. Kira-kira jam 12 malam, sudah banyak sekali orang yang disco, minum-minum, sama merokok di smooking area. Sekarang baru dikeluarkan peraturan bahwa setiap bar atau pub di California nggak boleh merokok di dalam, jadi di party ini disediakan tempat merokok. Pokoknya suasananya ok sekali deh. Terus saya minum-minum bersama teman saya di dekat barnya. Barnya ini dekat sekali sama tempat disconya, jadi sambil minum-minum sambil mengobrol kita bisa “ngecengin” orang yang lagi disco. Teman saya mengajak saya minum terus saya ladenin, tapi dia suruh saya yang pesan minumannya. Kebetulan ada waitress yang lewat, saya panggil terus pesan saja beer. Waitressnya orang bule alias orang Amerika. Mukanya ok, terus bodinya ok, payudaranya kira-kira 36, pokoknya ok. Teman saya terus mengajak saya taruhan $500 kalau saya bisa senggama sama waitress itu. Saya sanggupi taruhannya.
Waktu pelayannya datang bawa minuman, saya kasih tip agak besaran (disini kalau pesan apa-apa musti bayar tip). “Oh, terima kasih. Nama saya Stephene. Apabila anda butuh sesuatu, panggil saja saya”. Waitressnya tentu saja senang sekali. Saya bilang saya nanti pesan lagi ke dia. terus dia pergi lagi meladeni orang lain yang mau pesan minum.
Sesudah beernya habis, saya panggil lagi si waitress itu, pesan minuman lagi. Waktu datang, saya bayar terus saya godain dia. Ternyata dia suka. Habis digodain sama ngobrol sebentar saya tanya jam berapa dia beres kerjanya. Saya bilang saya mau ajak dia jalan-jalan sama ngobrol. Dia bilang beres jam 2 pagi. Saya bilang nanti saya tunggu di tempat yang saya tunjuk. Dia bilang ok. Beres tuh langkah pertama.
Akhirnya jam 2 juga tuh teman-teman saya sudah nggak sabar dengar kabar baiknya, tapi mereka pergi lagi ke tempat lain. Terus saya langsung ketemu waitress itu sudah siap pergi, nggak pakai pakaian kerja. Lagi party-kan agak gelap jadi nggak begitu jelas melihat dia. Waktu saya ketemu dia, wow man… bodinya terus payudaranya bikin saya horny saja. Terus saya bawa saja dia ke satu restoran Thailand dekat Hollywood (restorannya buka sampai pagi), ngobrol-ngobrol tentang dia sambil minum. Ngobrol sama dia nikmat sekali sepertinya saya sudah kenal dia dari dulu. Akhirnya omongannya merembet ke arah gituan. Saya sudah nafsu sekali tuh. Pelan-pelan saya deketi dia terus saya cium pipi, ke leher sampai akhirnya ke bibirnya. Kebetulan kita duduknya agak mojok jadi nggak begitu kelihatan orang lain sudah begitu saya sempat lihat jam menunjukkan jam 4 pagi jadi sudah sepi sekali. Ternyata saya menerima responnya. Saya tanyakan dia mau nggak gituan sama saya. Tahu-tahunya dia mau. Akhirnya kita setuju mau ke tempat saya soalnya nggak begitu jauh. Langsung saja kita pergi ke tempat saya.
Di mobil tangan saya sudah mulai gatal. Satu tangan pegang setir satu lagi berkelana. Pelan-pelan tangan saya menelusup ke paha terus ke daerah vaginanya. Kebetulan dia pakai rok jadi tangan saya nggak ada kesulitan masuk ke sela-sela pahanya. Dia menikmati benar elusan saya. Setelah kira-kira 10 menit saya merasa CD-nya mulai agak basah saya berhenti mengelus-elus, soalnya sudah sampai. Setelah sampai di apartment saya, saya gendong dia sambil ciuman. Lidah pun bereaksi. Dia agresif sekali. Kedua tangannya memeluk leher saya, terus kakinya ke pinggang saya. Sampai di kamar saya, kita masih ciuman. Tangan saya mulai meraba-raba payudaranya yang aduhai gede.
Baru kali ini saya merasakan payudara bule, mimpi apa saya semalam. Saya remas-remas payudaranya, dia semakin nafsu saja. Saya sudah nggak tahan kepingin senggama dengan dia, saya buka baju sama roknya. Dia juga buka baju sama celana saya. Sekarang dia tinggal pakai BH sama CD hitam sedangkan saya tinggal paka CDcd, saya melihat dia jadi tambah nafsu. Kayaknya warna hitam itu simbol warna seks.
Saya peluk dia dari belakang terus mengelus-elus payudaranya sambil mencium lehernya. Terus saya buka BH-nya. Ini moment yang menggairahkan. Saya elus-elus payudaranya yang mulus itu. Dia juga kelihatannya horny sekali. Saya buka CD-nya pelan-pelan terus giliran dia buka CD saya. Penis saya sudah tegang habis. Dia melihat penis saya terus mengelus-elus penis saya. “Oh… oh… mmhh…” nggak berapa lama otomatis dia hisap penis saya, “Oh… yes… oh…” Mainan lidah dan mulutnya yang sudah pro itu membuat penis saya tegang habis. Sudah 10 menit kira-kira dia menghisap penis saya. Saya sudah hampir keluar tapi saya tahan dan saya suruh dia berhenti. Terus saya rebahkan dia di ranjang. Saya buka pahanya lebar-lebar, kelihatan bulu kemaluannya rapi berwarna coklat sama vagina merah merekah. Saya jilati payudara dan pentilnya. Dia meringis kenikmatan. Kira-kira saya jilati sekitar 5 menit payudaranya secara bergiliran kanan dan kiri. Terus saya jilati sama mainkan klitorisnya, tangan saya yang satu mengelus-elus pahanya dan satu lagi mengelus-elus payudaranya. Dia menikmati jilatan saya, “Mmhh… ooh… nikmat…” Setelah hampir 10 menit dia mulai orgasme. Dia sudah seperti kemasukan setan, saya percepat gerakan lidah saya akhirnya dari vaginanya mengeluarkan banyak cairan. Saya jilati cairannya sampai bersih meski agak bau sama asem. Tapi saya suka.
Saya mulai aksi saya tapi sebelumnya saya pakai kondom dulu takut resiko penyakit. Saya arahkan penis saya ke vaginanya yang sudah horny sekali terus saya masukin pelan-pelan, bless… masuk penis saya ke vaginanya, oh… mmhh… saya nggak ada masalah memasukan penis saya ke vaginanya, soalnya dia sudah nggak perawan terus sudah agak basah. Pelan-pelan saya genjot dia sambil ciuman. Sudah nggak berapa lama tempo permainan saya percepat. Dia meringis kenikmatan, saya percepat lagi, dia makin agresif. Kira-kira 15 menit permainan dia mengeluarkan cairan lagi. Saya bisa merasakan gerakan saya semakin licin.
Setelah mengambil nafas sebentar, saya bilang mau ganti posisi dog style. Terus dia menungging di dekat pinggiran ranjang. saya elus-elus pantatnya yang montok, terus saya arahkan penis saya sama memasukan pelan-pelan. Tangan saya mengelus-elus payudara, “Ohh… uuuh… Enak sekali… uhh…” dia kenikmatan. Terus saya genjot lagi semakin cepat, dia mulai klimaks sekarang, “Ohh… ahh… aahh… mmhh…” dia mau keluar, tapi saya masih bisa menahan yang punya saya. Akhirnya vaginanya belepotan cairan vaginanya lagi. Saya cabut penis saya terus membalikkan badannya suruh rebahan lagi. Saya jilati vaginanya sampai bersih terus saya suruh dia main di atas. Saya rebahan terus dia dengan posisi jongkok di atas badan saya coba masukan penis saya ke vaginanya. Bless… terus dia goyang pinggulnya sama pantatnya. Dia percepat goyangannya, “Uhh… aahh… ahh…” saya bilang saya sudah mau keluar. Dia genjot sebentar terus berdiri melepaskan kondom saya terus menghisap penis saya dengan ganas sampai akhirnya sperma saya muncrat di dalam mulutnya, nikmat sekali rasanya. Dia jilati sperma saya sampai bersih.
Sesudah permainan ini selesai, kita tidur dengan keadaan bugil. Kita baru bangun jam 3 sore, terus saya antarkan dia pulang. Sampai di rumahnya saya sudah janjian mau ketemu lagi sama tanya nomor teleponnya. Akhirnya saya telepon teman saya dan akhirnya dapat $500 dari teman saya itu. Lumayan $500 buat menutupi bayar apartment saya terus dapat kenikmatan tiada tara lagi. Sering-sering taruhan kayak gini ok juga.
TAMAT
Party ini baru dimulai jam 10 malam, tapi saya pergi sekitar jam 11. Ternyata yang datang sudah lumayan banyak. Kira-kira jam 12 malam, sudah banyak sekali orang yang disco, minum-minum, sama merokok di smooking area. Sekarang baru dikeluarkan peraturan bahwa setiap bar atau pub di California nggak boleh merokok di dalam, jadi di party ini disediakan tempat merokok. Pokoknya suasananya ok sekali deh. Terus saya minum-minum bersama teman saya di dekat barnya. Barnya ini dekat sekali sama tempat disconya, jadi sambil minum-minum sambil mengobrol kita bisa “ngecengin” orang yang lagi disco. Teman saya mengajak saya minum terus saya ladenin, tapi dia suruh saya yang pesan minumannya. Kebetulan ada waitress yang lewat, saya panggil terus pesan saja beer. Waitressnya orang bule alias orang Amerika. Mukanya ok, terus bodinya ok, payudaranya kira-kira 36, pokoknya ok. Teman saya terus mengajak saya taruhan $500 kalau saya bisa senggama sama waitress itu. Saya sanggupi taruhannya.
Waktu pelayannya datang bawa minuman, saya kasih tip agak besaran (disini kalau pesan apa-apa musti bayar tip). “Oh, terima kasih. Nama saya Stephene. Apabila anda butuh sesuatu, panggil saja saya”. Waitressnya tentu saja senang sekali. Saya bilang saya nanti pesan lagi ke dia. terus dia pergi lagi meladeni orang lain yang mau pesan minum.
Sesudah beernya habis, saya panggil lagi si waitress itu, pesan minuman lagi. Waktu datang, saya bayar terus saya godain dia. Ternyata dia suka. Habis digodain sama ngobrol sebentar saya tanya jam berapa dia beres kerjanya. Saya bilang saya mau ajak dia jalan-jalan sama ngobrol. Dia bilang beres jam 2 pagi. Saya bilang nanti saya tunggu di tempat yang saya tunjuk. Dia bilang ok. Beres tuh langkah pertama.
Akhirnya jam 2 juga tuh teman-teman saya sudah nggak sabar dengar kabar baiknya, tapi mereka pergi lagi ke tempat lain. Terus saya langsung ketemu waitress itu sudah siap pergi, nggak pakai pakaian kerja. Lagi party-kan agak gelap jadi nggak begitu jelas melihat dia. Waktu saya ketemu dia, wow man… bodinya terus payudaranya bikin saya horny saja. Terus saya bawa saja dia ke satu restoran Thailand dekat Hollywood (restorannya buka sampai pagi), ngobrol-ngobrol tentang dia sambil minum. Ngobrol sama dia nikmat sekali sepertinya saya sudah kenal dia dari dulu. Akhirnya omongannya merembet ke arah gituan. Saya sudah nafsu sekali tuh. Pelan-pelan saya deketi dia terus saya cium pipi, ke leher sampai akhirnya ke bibirnya. Kebetulan kita duduknya agak mojok jadi nggak begitu kelihatan orang lain sudah begitu saya sempat lihat jam menunjukkan jam 4 pagi jadi sudah sepi sekali. Ternyata saya menerima responnya. Saya tanyakan dia mau nggak gituan sama saya. Tahu-tahunya dia mau. Akhirnya kita setuju mau ke tempat saya soalnya nggak begitu jauh. Langsung saja kita pergi ke tempat saya.
Di mobil tangan saya sudah mulai gatal. Satu tangan pegang setir satu lagi berkelana. Pelan-pelan tangan saya menelusup ke paha terus ke daerah vaginanya. Kebetulan dia pakai rok jadi tangan saya nggak ada kesulitan masuk ke sela-sela pahanya. Dia menikmati benar elusan saya. Setelah kira-kira 10 menit saya merasa CD-nya mulai agak basah saya berhenti mengelus-elus, soalnya sudah sampai. Setelah sampai di apartment saya, saya gendong dia sambil ciuman. Lidah pun bereaksi. Dia agresif sekali. Kedua tangannya memeluk leher saya, terus kakinya ke pinggang saya. Sampai di kamar saya, kita masih ciuman. Tangan saya mulai meraba-raba payudaranya yang aduhai gede.
Baru kali ini saya merasakan payudara bule, mimpi apa saya semalam. Saya remas-remas payudaranya, dia semakin nafsu saja. Saya sudah nggak tahan kepingin senggama dengan dia, saya buka baju sama roknya. Dia juga buka baju sama celana saya. Sekarang dia tinggal pakai BH sama CD hitam sedangkan saya tinggal paka CDcd, saya melihat dia jadi tambah nafsu. Kayaknya warna hitam itu simbol warna seks.
Saya peluk dia dari belakang terus mengelus-elus payudaranya sambil mencium lehernya. Terus saya buka BH-nya. Ini moment yang menggairahkan. Saya elus-elus payudaranya yang mulus itu. Dia juga kelihatannya horny sekali. Saya buka CD-nya pelan-pelan terus giliran dia buka CD saya. Penis saya sudah tegang habis. Dia melihat penis saya terus mengelus-elus penis saya. “Oh… oh… mmhh…” nggak berapa lama otomatis dia hisap penis saya, “Oh… yes… oh…” Mainan lidah dan mulutnya yang sudah pro itu membuat penis saya tegang habis. Sudah 10 menit kira-kira dia menghisap penis saya. Saya sudah hampir keluar tapi saya tahan dan saya suruh dia berhenti. Terus saya rebahkan dia di ranjang. Saya buka pahanya lebar-lebar, kelihatan bulu kemaluannya rapi berwarna coklat sama vagina merah merekah. Saya jilati payudara dan pentilnya. Dia meringis kenikmatan. Kira-kira saya jilati sekitar 5 menit payudaranya secara bergiliran kanan dan kiri. Terus saya jilati sama mainkan klitorisnya, tangan saya yang satu mengelus-elus pahanya dan satu lagi mengelus-elus payudaranya. Dia menikmati jilatan saya, “Mmhh… ooh… nikmat…” Setelah hampir 10 menit dia mulai orgasme. Dia sudah seperti kemasukan setan, saya percepat gerakan lidah saya akhirnya dari vaginanya mengeluarkan banyak cairan. Saya jilati cairannya sampai bersih meski agak bau sama asem. Tapi saya suka.
Saya mulai aksi saya tapi sebelumnya saya pakai kondom dulu takut resiko penyakit. Saya arahkan penis saya ke vaginanya yang sudah horny sekali terus saya masukin pelan-pelan, bless… masuk penis saya ke vaginanya, oh… mmhh… saya nggak ada masalah memasukan penis saya ke vaginanya, soalnya dia sudah nggak perawan terus sudah agak basah. Pelan-pelan saya genjot dia sambil ciuman. Sudah nggak berapa lama tempo permainan saya percepat. Dia meringis kenikmatan, saya percepat lagi, dia makin agresif. Kira-kira 15 menit permainan dia mengeluarkan cairan lagi. Saya bisa merasakan gerakan saya semakin licin.
Setelah mengambil nafas sebentar, saya bilang mau ganti posisi dog style. Terus dia menungging di dekat pinggiran ranjang. saya elus-elus pantatnya yang montok, terus saya arahkan penis saya sama memasukan pelan-pelan. Tangan saya mengelus-elus payudara, “Ohh… uuuh… Enak sekali… uhh…” dia kenikmatan. Terus saya genjot lagi semakin cepat, dia mulai klimaks sekarang, “Ohh… ahh… aahh… mmhh…” dia mau keluar, tapi saya masih bisa menahan yang punya saya. Akhirnya vaginanya belepotan cairan vaginanya lagi. Saya cabut penis saya terus membalikkan badannya suruh rebahan lagi. Saya jilati vaginanya sampai bersih terus saya suruh dia main di atas. Saya rebahan terus dia dengan posisi jongkok di atas badan saya coba masukan penis saya ke vaginanya. Bless… terus dia goyang pinggulnya sama pantatnya. Dia percepat goyangannya, “Uhh… aahh… ahh…” saya bilang saya sudah mau keluar. Dia genjot sebentar terus berdiri melepaskan kondom saya terus menghisap penis saya dengan ganas sampai akhirnya sperma saya muncrat di dalam mulutnya, nikmat sekali rasanya. Dia jilati sperma saya sampai bersih.
Sesudah permainan ini selesai, kita tidur dengan keadaan bugil. Kita baru bangun jam 3 sore, terus saya antarkan dia pulang. Sampai di rumahnya saya sudah janjian mau ketemu lagi sama tanya nomor teleponnya. Akhirnya saya telepon teman saya dan akhirnya dapat $500 dari teman saya itu. Lumayan $500 buat menutupi bayar apartment saya terus dapat kenikmatan tiada tara lagi. Sering-sering taruhan kayak gini ok juga.
TAMAT